About Me

Foto Saya
Fatahimdul
Istanbul, Istanbul, Türkiye
Manusia Biasa Yang ingin menjadi seseorang yang berguna bagi Umat dan Agama
Lihat profil lengkapku
Jumat, 23 September 2011

PT Freeport Menguntungkan atau Malah Merugikan

PT. Freeport Indonesia adalah sebuah perusahaan pertambangan yang mayoritas sahamnya dimiliki Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc.. Perusahaan ini adalah pembayar pajak terbesar kepada Indonesia dan merupakan perusahaan penghasil emas terbesar di dunia melalui tambang Grasberg.
Dahulu di tengah masyarakat ada mitologi menyangkut manusia sejati, yang berasal dari sebuah Ibu, yang menjadi setelah kematiannya berubah menjadi tanah yang membentang sepanjang daerah Amungsal (Tanah Amugme), daerah ini dianggap keramat oleh masyarakat setempat, sehingga secara adat tidak diizinkan untuk dimasuki.
Sejak tahun 1971, Freeport Indonesia, masuk ke daerah keramat ini, dan membuka tambang Erstberg. Sejak tahun 1971 itulah warga suku Amugme dipindahkan ke luar dari wilayah mereka ke wilayah kaki pegunungan.
Tambang Erstberg ini habis open-pit-nya pada 1989, dilanjutkan dengan penambangan pada wilayah Grasberg dengan izin produksi yang dikeluarkan Mentamben Ginandjar Kartasasmita pada 1996. Dalam izin ini, tercantum pada AMDAL produksi yang diizinkan adalah 300 ribu /ton/hari

Freeport Indonesia telah melakukan eksplorasi di dua tempat di Papua, masing-masing tambang Erstberg (dari 1967) dan tambang Grasberg (sejak 1988), di kawasan Tembaga Pura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. Tambang Grasberg adalah tambang emas terbesar di dunia dan  dan tambang tembaga ketiga terbesar di dunia ini berada di negara tercinta Indonesia. Tambang ini terletak di provinsi Papua di Indonesia dekat latitude -4,053 dan longitude 137,116, dan dimiliki oleh Freeport yang berbasis di AS(67.3%), Rio Tinto Group (13%), Pemerintah Indonesia (9.3%) dan PT Indocopper Investama Corporation (9%). Operator tambang ini adalah PT Freeport Indonesia (anak perusahaan dari Freeport McMoran Copper and Gold). Biaya membangun tambang di atas gunung sebesar 3 miliar dolar AS. Pada 2004, tambang ini diperkirakan memiliki cadangan 46 juta ons emas. Pada 2006 produksinya adalah 610.800 ton tembaga; 58.474.392 gram emas; dan 174.458.971 gram perak,
bisa anda liat dengan jelas bahwa Pemerintah Indonesia mendapatkan penghasilan yang sangat sedikit dari operasi perusahaan ini padahal yang punya tanah dan tempat itu adalah orang papua perlu anda ketahui bahwa Freeport berkembang menjadi perusahaan dengan penghasilan 2,3 miliar dolar AS. Menurut Freeport Indonesia sangat tergantung padanya keberadaannya memberikan manfaat langsung dan tidak langsung kepada Indonesia sebesar 33 miliar dolar dari tahun 1992–2004. Angka ini hampir sama dengan 2 persen PDB Indonesia. Dengan harga emas mencapai nilai tertinggi dalam 25 tahun terakhir, yaitu 540 dolar per ons, Freeport diperkirakan akan mengisi kas pemerintah sebesar 1 miliar dolar. dalam kisah pembagian hasil dari PT freeport kepada  indonesia Seorang Putra Papua Sony Keraf dan Freddy Numberi mendesak agar 20 % saham diberi kepada kerajaan tempatan. Sebaliknya Alwi Shihab dan Susilo Bambang Yudhoyono tidak mahu kontrak sedia yang ada itu diubah-ubah demi menagih dan mencari kepercayaan pelabur asing.
Ada sekolompok politik dan pemerintah yang ingin Freeport ini di BUMNkan atau di tarik menjadi milik negara banyak yang setuju dengan hal ini masyarakatpun di iming imingkan dengan kesejahteraan yang berlimpah ......taukah anda orang -orang seperti ini memanfaatkan situasi dan kondisi kalau mungkin freeport di nasionalisasikan.


Lebih jauh lagi.  jika masalah freeport ini tidak bisa teratasi lantas ada pemerintah yang ingin menasionalisasikan Freeport ini atau dengan nama lain DI BUMNkan untuk dengan jaminan kesejahteraan masyarakat itu pemikiran yang sangat bagus yaa sangat bagus untuk  memakan uang rakyat atau uang dari freeport ini,  mengapa.....karena Menasionalisasi Freeport jelas tidak menyelesaikan masalah.  Kita tidak tahu, akan di-oper-kan ke siapa lagi Freeport bila dinasionalisasi.  Bisa jadi cuma akan berputar-putar di antara kroni-kroni politisi.  Kendati nilai Freeport kecil untuk ukuran Indonesia -- tetapi angka itu cukup besar untuk membiayai politik kotor, dan merusak tatanan politik kita. 

dan kita bisa liat di negara negara lain jika pemilu atau sebuah pencalonan maka politikus politikus menyerang sasaran BUMN ini layaknya si tikus mendapatkan daging segar dan minta setoran

jika Freeport ini di nasionalisasikann, maka akan terjadi.  Jargon "demi kemakmuran nasional" hanyalah omong kosong.  Mengapa?  Karena duit Rp. 25 Trilyun (laba tahunan Freeport McMoran) kalau dibagi ke seluruh penduduk Indonesia -- masing-masing cuma akan kebagian Rp. 100 ribu setahun - atau kira-kira 300 perak per hari per orang...!  Apa orang se-Indonesia bisa makmur dengan angka segitu...?  Bayar pemakaian WC Umum saja nggak cukup!

(dan kalau kita ikut menghitung pendapatan dari Indonesia yang cuma sekitar 12% dari pendapatan Freeport McMoran -- silahkan anda hitung sendiri berapa laba Freeport kalau di-BUMN-kan...)

sekalipun 25 trilyun tidak cukup untuk memakmurkan rakyat Indonesia
PT Freeport menimbulkan kejahatan ekologi, tragedi kemanusiaan dan penjajahan ekonomi bangsa,  kita sudah jelas melihat kerugian rakyat Indonesia khususnya Rakyat Papua yang hanya bisa melihat tanahnya di garap ...coba saja lahan tanah anda di garap di cocok tanah sedangkan ada ingin untuk bisa tinggal damai sejahtera dll ....anda hanya bisa melihat melotot kadang kadang senyum dengan kemarahan bercampur. pada bulan july 2009 terjadi kekerasan di Papua akibat ketidakadilan PT Freeport dengan rakyat Papua

selaiin dari itu pencemaran lingkungan yang terjadi di  Papua akiibat aktivitas  freeport ini membuat rakyat papua semakin marah Surat-surat dan dokumen-dokumen lain yang diberikan kepada New York Times oleh para pejabat pemerintah menunjukkan, Kementerian Lingkungan Hidup telah berkali-kali memperingatkan perusahaan ini sejak tahun 1997, Freeport melanggar peraturan perundang-undangan tentang lingkungan hidup. Menurut perhitungan Freeport sendiri, penambangan mereka dapat menghasilkan limbah/bahan buangan sebesar kira-kira 6 miliar ton (lebih dari dua kali bahan-bahan bumi yang digali untuk membuat Terusan Panama). Kebanyakan dari limbah itu dibuang di pegunungan di sekitar lokasi pertambangan, atau ke sistem sungai-sungai yang mengalir turun ke dataran rendah basah, yang dekat dengan Taman Nasional Lorentz, sebuah hutan hujan tropis yang telah diberikan status khusus oleh PBB.tempat galian  itu menggunakan tenaga 700,000 tan sehari dan menimbulkan masalah pencemaran alam sekitar. Habuk-habuk dari aktiviti perlombongan menjejaskan kawasan ketinggian 9000 kaki dan seluas 8 km persegi. Pencemaran ini masuk ke dalam Sungai Aikwa. Kawasan rendah seluas 233 km² tercemar dengan pelbagai sedimen / mendakan dan ikan di sungai musnah. Perubahan cuaca amat di kawasan ini kelihatan nyata.